Oleh
Frisca Idviosa/ 1A112045/ 2KA25
PENDAHULUAN
Suatu
organisasi atau perusahaan sudah mempunyai pembagian kerja untuk tiap-tiap
anggotanya. Namun, cara kerja suatu organisasi dapat berubah sewaktu-waktu karena
perkembangan zaman. Dan untuk menghadapi perubahan ini suatu organisasi akan
mengadakan suatu traini untuk anggotanya agar organisasi dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan yang ada namun tetap tidak menghilangkan jati diri dari
organisasi tersebut. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi berubah nya suatu organisasi baik factor ekstern maupun factor
intern.
TEORI
Faktor-faktor
Perubahan Organisasi
Secara garis besar
faktor penyebab terjadinya perubahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
- Faktor ekstern,
- Faktor intern.
Faktor
Ekstern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering
disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang
terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi
melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya.
Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti
itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan
kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan.
Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern
menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas
dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan,
system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang
ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK
terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru
yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan.
Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi
tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.
Faktor
Intern
Adalah penyebab
perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber antara lain:
- Problem
hubungan antar anggota,
- Problem
dalam proses kerja sama,
- Problem
keuangan.
Hubungan antar anggota
yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan
menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan
yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota
yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal). Problem atasan
bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut pengambilan keputusan
dan komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan system pengupahan,
misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan, atau putusan
tentang pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama, dsb. Hal ini akan
menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan organisasi, misalnya
anggota sering terlambat. Komunikasi atasan bawahan juga sering menimbulkan
problem. Keputusannya sendiri mungkin baik tetapi karena terjadi salah
informasi, bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam hal seperti ini perubahan
yang dilakukan akan menyangkut system saluran komunikasi yang digunakan.
Problem yang sering
timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota organisasi pada umumnya
menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang
berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya
perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan
dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja
sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi
menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar
anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada
gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus
dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
Perlengkapan yang
digunakan dalam mengolah input menjadi output juga dapat merupakan penyebab
dilakukannya perubahan. Tujuan penggunaan berbagai perlengkapan dan peralatan
dalam proses kerjasama ialah agar diperoleh hasil secara efisien.
B. Proses
Perubahan
Perubahan Organisasi
merupakan modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi. Perubahan itu
dapat melibatkan hampir semua aspek dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan,
dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan
organisasi, dan sebagainya.
Dorongan untuk Berubah
Alasan mendasar
organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi
organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak
punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya
dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
1. Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal
yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan berasal dari lingkungan
umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan persaingan, politik,
hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi organisasi.
Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural
juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
2. Dorongan Internal
Pada dasarnya dorongan
internal berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi strategi
organisasi oleh manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan organisasi.
Dorongan internal lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan eksternal.
Misalnya, sikap pekerja terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring
bergesernya nilai sosiokultural. Akibatnya
mereka menuntut suatu perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.
Dua
Jenis Perubahan
Secara umum ada dua
jenis perubahan dalam organisasi.
1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana
adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan
tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif
adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.
Langkah-langkah
komprehensif dalam proses perubahan
Ada tujuh langkah
komprehensif yang ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah
tersebut yaitu:
1. Mengenali
kebutuhan akan perubahan
2. Menetapkan
tujuan perubahan
3. Mendiagnosis
apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan
4. Memilih
teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
5. Merencanakan
implementasi untuk perubahan
6. Mengimplementasikan
perencanaan perubahan
7. Mengevaluasi
perubahan dan tindak lanjut
C. Ciri-ciri
Pengembangan Organisasi
Pengembangan
organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan
strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki
sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan
yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan
kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan
terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan
cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi
dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung
nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan
pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi,
interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6. berbagai satuan
kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7. Menggunakan
pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Apabila selama ini
kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka
perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning
organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai :
Organisasi yang secara
terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih
baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas
area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
D. Metode
Pengembangan Organisasi
Metode
Pengembangan Perilaku
1. Program Geradi Manajemen
Program yang
mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan dan latihan pengembangan
kelompok.
2. Pembinaan TIM
Suatu tehnik manajemen
yg mencakupkan sejumlah metode spesifik untuk membentuk kerja tim yang
efektif, baik didalam maupun di antara kelompok kerja.
3. Perencanaan Kehidupan
Suatu metode
pengembangan yg mendorong dan memungkinkan orang orang memainkan peran
aktif dalam memadukan karier dan aktivitas kehidupan mereka kearah hasil
yang memuaskan
4. Pelatihan Kepekaan
Metode yang diterapkan
secara luas untuk membantu orang orang mempelajari cara peningkatan
ketrampilan antar pribadi mereka.
METODE
PENGEMBANGAN STRUKTUR
1. Manajemen Berdasarkan Sasaran/
Manajemen by Objective (MBO)
Membantu menyediakan
wewenang lebih besar bagi setiap orang untuk menentukan tujuan pekerjaan
mereka
2. Sistem 4
Merupakan pendekatan
yg diterapkan secara luas untuk mengembangkan karakteristik desain
organik dalam suatu organisasi
3. Teknologi Desain Maps(multivariate
analysis)
Metode mendesain
organisasi berdasarkan hubungan yg dipandang perlu untuk melaksankan
tugas individu
Organisasi yang
mempunyai struktur atau skema yang jelas seperti perbankan akan menghadapi
suatu perubahan dari segi ekonomi dan perkembangan teknologi. Akan ada yang
namanya perubahan kebijakan terhadap semua komponen yang berkaitan. Sebagai contoh
kurs rupiah terhadap dolar akan terus berubah maka hal ini akan mempengaruhi
kondisi kebijakan perbankan tersebut. Dan perkembangan teknologi semakin
canggih, maka mendorong suatu perbankan untuk menciptakan suatu kemudahan dari
segi teknologi untuk nasabahnya.
REFERENSI