Nama : Frisca Idviosa
NPM : 1A112045
Kelas : 2KA28
A. Definisi dan Dasar pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan
harus
dilandasi oleh prosedur dan teknik serta didukung oleh informasi yang
tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat waktu (timeliness). Ada
beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan keputusan yang
sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri. Menurut George
R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari
pengambilan
keputusan
yang dapat digunakan yaitu :
1.
Intuisi
Pengambilan
keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat
subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan
keputusan
berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
Keuntungan
:
- waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek
- untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan ini akan memberikan kepuasan pada umumnya
- kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahan:
- Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
- Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
2.
Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang
akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan
lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang
lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3.
Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan
fakta
dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta,
maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih
tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat
itu dengan rela dan lapang dada.
4.
Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada
orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan
:
- Kebanyakan penerimaannya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa
- Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama
- Memiliki daya autentisitas yang tinggi
Kelemahan:
- Dapat menimbulkan sifat rutinitas
- Mengasosiasikan dengan praktik diktatorial
- Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan
5.
Logika
Pengambilan
keputusan yang berdasarkan
logika
ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap
sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan
yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu :
- Kejelasan masalah
- Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
- Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
- Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria
- Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal
B.
Jenis –jenis Keputusan Organisasi
Jenis-jenis
pengambilan keputusan
1.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan
yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor
kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat
beberapa keuntungan, yaitu :
1.
Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk
memutuskan.
2.
Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat
kemanusiaan.
2.
Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan
yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna.
Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan
pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan
rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang
rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat
terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
3.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang
berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh
sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu
dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang
telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan
informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data
harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan
dasar pengambilan keputusan.
4.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering
kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan
mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi.
Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip
penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman
masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi
sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan
tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika
masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk
mengatasi masalah yang timbul.
5.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak
sekali keputusan yang diambil karena wewenang(authority) yang
dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai
tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif
dan efisien.
Keputusan
yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan.
Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
banyak
diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga
karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent
sifatnya.
Keputusan
yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat
rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan
berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering
melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur
atau kurang jelas.
Bentuk-bentuk
atau jenis-jenis Keputusan
- Keputusan Terprogram
Merupakan
keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam
keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki
struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu
kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini
tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan
tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif
adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau
lebih. Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan
harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga
hingga 3 kali lipat dari direct cost.
- Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan
ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram
tidak ada prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui
masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga
organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan
tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang
diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya
keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif
keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu
tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram
pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.
Contoh:
Dalam
suatu perusahaan jika kita mendapatkan suatu masalah maka, kita
dalam mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikannya kita tidak
boleh terburu-buru karena dapat menyebabkan kita mengambil atau
memilih keputusan yang salah dan bahkan dapat membuat masalah
semakin sulit. Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan dengan
baik dengan cara mencari informasi, memahaminya dengan baik, dan
mendiskusikan keputusan kita dengan orang-orang yang ikut dalam
perusahaan itu, agar keputusan yang kita ambil dapat diterima dengan
baik dan dapat memecahkan masalah yang ada.
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan
Keputusan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu :
- Internal Organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi dsb.
- Eksternal Organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum,dsb.
- Ketersediaan informasi yang diperlukan
- Kepribadian dan kecapakan pengambil keputusan,D. Implikasi Manajerial
Tindakan
pengambil keputusan dalam menangani suatu masalah sesuai dengan
prosedur yang ada untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu,
setiap elemen SDM dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat
penting untuk bertangguang jawab dengan pekerjaan masing-masing agar
mencapai tujuan bersama. Banyak faktor dalam pengambilan keputusan
yaitu sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapai saat itu.
Namun, pengambilan keputusan harus tetap memikirkan kebaikan bersama.
liyantanto.files.wordpress.com/2009/09/spk2.ppt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar