Nama : Frisca Idviosa
NPM : 1A112045
Kelas : 2KA28
A. Pengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian
Kelompok : Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung
hidup dengan cara berkelompok. Berbagai kelompok manusia bisa
ditemukan di atas permukaan bumi ini. Dasar pandangan dalam membentuk
kelompok itu sendiri bisa berdasarkan dari berbagai macam hal. Mulai
dari kelompok orang yang mempunyai hobi yang sama, aktivitas yang
sama, sampai kelompok orang yang berasal dari suatu daerah yang sama.
Kelompok
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling
mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948).
Karakteristik
Kelompok
- Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non verbal.
- Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
- Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
- Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
- Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
B.
Tahapan Pembentukan
Kelompok
Model
pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman
(1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan
kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah
kosep ini dicetuskan.
- Tahap 1 - Forming
Pada
tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota
kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad
baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
- Tahap 2 – Storming
Kelompok
mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang
mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus
mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan
mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada
beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang
mandenk pada tahap ini.
- Tahap 3 - Norming
Terdapat
kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan
tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai
satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing
anggota untuk kelompok.
- Tahap 4 - Performing
Kelompok
dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan
efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal.
Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka
saling respect dalam berkomunikasi.
- Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap
dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa
saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
Ada
beberapa teori yang dapat dikemukakan berkaitan dengan pembentukan
kelompok. yaitu:
- Teori Kedekatan (Propinquity)
Teori
yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok ini adalah
menjelaskan adanya afiliasi di antara orang – orang tertentu.
- Teori Interaksi (Geome Homans)
Teori
pembentukan kelompok yang lebih
komprehensif adalah suatu teori yang berasal dari George
Homans. Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas ,
interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi).
- Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)
Salah
satu teori yang agak menyeluruh. (comprehensive)
penjelasannya tentang pembentukan
kelompok ialah teori keseimbangan (a
balance theory of group formation) yang
dikembangkan oleh Theodore Newcomb.
Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain adalah
di dasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi suatu tujuan.
- Teori Pertukaran
Teori
lain yang sekarang ini mendapat perhatian betapa pentingnya
di dalam memahami terbentuknya kelompok ialah
teori pertukaran (exchange theoty).
Teori ini ada kesa maan
fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori propinquity,
interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori
pertukaran ini.
C.
Kekuatan Team Work
Teamwork
atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan
untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus
disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang
menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut
bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan
dari pribadi paling populer di tim.
Dalam
sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling
bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak
menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun
dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan
dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling
mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari
teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini.
Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus
segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam
tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal
dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula
perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa
kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut
poin-poin teamwork yang baik:
- Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
- Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
- Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
- Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
- Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
- Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
- Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
- setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
- Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
- Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
- ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
- Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
- Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
D.
Implikasi Manajerial
Kegiatan
kelompok diperlukan dalam melakukan suatu usaha untuk menghasilkan
profit yang dapat dibagi bersama. Saling percaya dan mengaplikasikan
berbagai kemampuan untuk satu tujuan adalah hal yang sangat penting
dalam team
work.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar