Jumat, 11 Oktober 2013

Laki-Laki Feminim di Keluarga dan Masyarakat

(Individu, Keluarga, dan Masyarakat)
Oleh Frisca Idviosa/ 1A112045

Permasalahan yang akan dibahas yang berkaitan dengan individu, keluarga,
dan masyarakat adalah kenapa ada laki-laki feminim?.Kita tahu bahwa di dunia ini hanya ada 2 jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.Tapi, bila kita perhatikan kembali di kehidupan bermasyarakat ini kita akan temui ada laki-laki yang bersikapseperti perempuan atau biasa kita menyebutnya waria, bisa kita lihat dari caranya berjalan, dan cara berbicaranya yang lembut menyerupai perempuan bahkan mereka lebih suka bermain dengan para perempuan ketimbang temannya yang sejenis. Kenapa bisa ada laki-laki yang feminim? Hal ini biasanya bisa disebabkan oleh lingkungannya dan lingkungan yang paling dekat adalah keluarga. 

Bila kita baca-baca lagi mengenai latar belakangnya banyakdari mereka yang menjadi waria karena cara asuh keluarganya. Misalnya mainnan yang diberikan orangtua pada anaklaki-lakinya bukan robot atau mobil-mobilan melainkan boneka karena awalnya mereka ingin mempunyai anak perempuan, sehingga nantinya si anak laki-lakinya akan tumbuh dengan mempunyai jiwa yang feminim. Atau bisa juga karena ada masalah dalam keluarga seperti orangtuanya sering bertengkar dan sang ayah melakukan tindakan kekerasan di depan anaknya sehingga anaknya menjadi tidak sukadengan laki-laki. Atau bisa juga karena si anak lelaki terlalu dimanja dan terlalu dekat dengan ibunya.

Belum lagi kalau laki-laki feminim ini berasal dari keluarga kurang mampu, mereka bisa mencari makan dengan hasil dari bekerja sebagai pengamen di jalanan akan tetapi mereka mendandani diri mereka seperti perempuan dan bisa juga mereka menjadi pekerja seks komersial dengan cara mendadani diri mereka menyerupai perempuan.Tidak jarang dari mereka para waria ini sering sekali terjaring oleh razia satpol PP dan membuat hati miris bila kita melihatnya. Mereka berlari-lari kesana kemari menghindari dari ditangkapnya oleh satpol PP, ada juga yang menangis sambil memohon-mohon untuk tidak ditangkap.Karena dilain sisi mereka memang ingin mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari mereka ,namun apa yang mereka lakukan merupakan pelanggaran karena bertentangan dengan norma dan hukum di Indonesia. Dan di kalangan masyarakat kita pun, perbuatan dan tindakan para waria ini adalah dipandang sebelah mata oleh masyarakat kita pada umumnya.

Fenomena laki-laki feminim ini ebenarnya tidak sepenuhnya salah mereka karena keluarga dan lingkungan terdekatnyalah yang paling berpengaruh membentuk pola pikir mereka.Oleh karena itu bila ada teman kita yang seperti ini sebaiknya jangan dijauhi tapi kita bimbing dia agar kembali ke kodrat yang sebenarnya karena jika mereka mempunyai niat yang kuat dan sadar bahwa agama melarang hal semacam itu, mereka akan sembuh dan kembali menjadi laki-laki tulen. Peran negara dalam hal ini, adalah mencegah masuknya budaya Barat yang tidak sesuai dengan budaya kita melalui media masa cetak dan elektronik ke Negara kita, karena di Eropa waria itu dilegalkan keberadaanya.

Kita yang merupakan calon orang tua nantinya bimbinglah anak kita agar terbentuk pribadi yang baik yang sesuai dengan pedoman agama, sehingga nantinya anak-anak kita berada di jalan yang benar dan tidak melenceng dari peraturan agama yang mereka yakini. Salah satunya adalah mengajarkan anak laki-laki kita untuk menjadi lelaki seutuhnya yang akan memimpin keluarganya nanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar