Oleh
Frisca Idviosa/ 1A112045/ 2KA25
PENDAHULUAN
Pada
suatu organisasi seorang pemimpin harus
memastikan dari awal bahwa semua anggotanya memahami maksud dan tujuan
organisasi. Team tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda organisasi
dengan adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Ini merupakan tahap dasar
dalam organisasi, dan pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.
Komunikasi, kepercayaan, dan pertanggung jawaban seorang pemimpin terhadap
anggotanya merupakan suatu landasan agar tercapainya suatu tujuan.
TEORI
Definisi
Kepimpinan
Kepemimpinan
atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar
menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan
adanya beberapa kesamaan.
Pengertian
Kepemimpinan Menurut Para ahli
Menurut Tead;
Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau
seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan
orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan kelompok.
Menurut Young
(dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah
laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok
Macam-Macam
Gaya Kepemimpinan
1. Gaya
Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya
pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab
dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya
Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
3. Gaya
Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis
ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang
secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
EMPAT GAYA
KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN
Keempat gaya
kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
1. Gaya
Kepemimpinan Karismatis
2. Gaya
Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya
Kepemimpinan Otoriter
4. Gaya
Kepemimpinan Moralis
GAYA
KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan gaya
kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan
cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya
kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin,
kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan
peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk
datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan
kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak
dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan
alasan, permintaan maaf, dan janji.
GAYA
KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kelebihan gaya
kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang
seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya,
melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih
ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya,
dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan
kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka
sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat
keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut,
tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para
pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
GAYA
KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model
kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun
tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu
tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah
– langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan
sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka
sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau
dimakan adalah prinsip hidupnya.
GAYA
KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari
gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada
semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para
bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri
pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari
segala kekurangannya.
Kelemahan dari
pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak
stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat
menyenangkan dan bersahabat.
Semua bentuk
organisasi memerlukan seorang pemimpin sebagai pengambil keputusan. Perusahaan
Perbankan merupakan suatu organisasi yang terstruktur dan berbadan hukum. Sikap
seorang pemimpin, cara berkomunikasi pemimpin, merupakan hal penting terhadap keberlangsungan
perusahaannya karena semua peranan pemimpin merupakan cerminan bagi anggotanya.
Mengadakan suatu gathering merupakan
salah satu cara seorang pemimpin dapat berbaur dengan anggotanya dan dapat
berkomunikasi dengan anggotanya sehingga mengetahui keadaan anggotanya, dan
pemimpin dapat mempunyai langkah ke depan terhadap perusahaannya dan membuat
anggotanya nyaman dan bekerja dengan kemauannya sendiri di perusahaannya,
sehingga perusahaan akan terus berkembang, dan semua komponen yang ada di dalam
perusahaan tersebut mencapai kesejahteraan bersama.
REFERENSI