Oleh Frisca Idviosa/ 1A112045/
2KA25
PENDAHULUAN
Organisasi merupakan suatu wadah
dimana terdiri dari banyak individu dan diantara mereka terdapat suatu
interaksi sosial. Suatu organisasi mempunyai visi dan misi untuk mencapai
tujuan mereka. Namun tidak jarang, suatu organisasi mempunyai konflik di dalamnya,
dimana akan terbentuk dua kubu ada pihak yang pro dan ada pihak yang kontra
terhadap suatu permasalahan. Namun, pertentangan yang ada di suatu organisasi aka
nada pemecahan masalahnya dan peran seorang pemimpin di sini adalah sebagai
pengambil keputusan.
TEORI
Konflik adalah
suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya menjadi
tidak berdaya.
Konflik itu sendiri
merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat maupun yang tidak pernah
mengalami konflik antar anggota atau antar kelompok masyarakat lainnya, konflik
itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik yang dapat
terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun sebaliknya integrasi
yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.
Konflik menurut
Robbin
konflik organisasi
menurut Robbins (1996) adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat
adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh
terhadap pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh
negatif.
Pandangan ini
dibagi menjadi 3 bagian menurut Robbin yaitu :
·
Pandangan
tradisional
Pandangan
ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif,
merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini suatu hasil disfungsional akibat
komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan diantara orang-orang dan
kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan
tersebut.
·
Pandangan kepada
hubungan manusia.
Pandangan
ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu peristiwa yang wajar
terjadi didalam suatu kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai
sesuatu yang tidak dapat dihindari karena didalam kelompok atau organisasi
pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat. Oleh karena itu, konflik harus
dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja
organisasi tersebut.
·
Pandangan
interaksionis.
Pandangan
ini menyatakan bahwa mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya suatu
konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai dan
serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif dan tidak inovatif.
Oleh karena itu, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara
berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat
dan kreatif.
Jenis – Jenis Konflik :
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan
organisasi :
·
Konflik dalam diri
individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang
pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan
pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan
lebih dari kemampuannya.
·
Konflik antar individu
dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh
perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar
peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).
·
Konflik antar individu
dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk
keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang
individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar
norma – norma kelompok.
·
Konflik antar kelompok
dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar
kelompokatau antar organisasi.
·
Konflik antar
organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem
perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan
produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan
sumber daya lebih efisien.
Sumber-Sumber Utama
Penyebab Konflik Organisasi
Penyebab terjadinya konflik dalam
organisasi, yaitu :
Perbedaan individu,
yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan,
Perbedaan latar
belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula,
Perbedaan
kepentingan individu atau kelompok,
Perubahan-perubahan
nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, dan
Perbedaan pola
interaksi yang satu dengan yang lainnya.
Teknik-Teknik Utama
Untuk Memecahkan Konflik Organisasi
Ada beberapa cara
untuk menangani konflik yaitu :
·
Introspeksi diri,
·
Mengevaluasi
pihak-pihak yang terlibat,
·
Identifikasi sumber
konflik,
Spiegel (1994)
menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik
:
·
Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan
sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses
dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan
salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu
diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini.
Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang
berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan,
dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas
kepentingan bawahan.
·
Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak
menghindari dari situsasi tersebut
secara fisik ataupun psikologis.
Sifat tindakan ini hanyalah menunda
konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing
pihak mencoba untuk mendinginkan
suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik
meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki
hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
·
Akomodasi
Yaitu
jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut
juga sebagai self
sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin
tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.
Pertimbangan antara
kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal
yang utama di sini
yaitu :
·
Kompromi
Tindakan
ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut
sama sama penting dan
hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian
kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).
·
Berkolaborasi
Menciptakan
situasi menang-menang dengan saling bekerja sama. Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan
konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan
kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita
pertimbangkan.
Organisasi
yang ada di dunia ini tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, akan ada suatu
permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi, sebagai contoh suatu
organisasi mempunyai suatu konflik antar individu didalamnya karena mereka
mempunyai dua pandangan yang berbeda terhadap suatu kepentingan tertentu yang
menyangkut organisasi tersebut. Mereka mempunyai alasan masing-masing atas apa
yang mereka perdebatkan. Karena nya seorang pemimpin akan memberikan pilihan
dan akan disepakati bersama oleh bawahannya dan dimana ketika mencapai
kesepakatan akan adanya proses pengambilan keputusan. Sehingga konflik tadi
menjadi terselesaikan.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar