Masyarakat Pedesaan
dan Masyarakat Perkotaan
Oleh Frisca Idviosa/
1A112045/ 1KA24
Pedesaan terkenal dengan
suasananya yang tenang, tentram, nyaman, religius, kekeluargaan, dan gotong
royong. Sedangkan perkotaan dikenal dengan hiruk pikuknya kehidupan, kemacetan
kota Jakarta, pergaulan yang sudah terkontaminasi budaya barat, dan
masyarakatnya yang individualis. Masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dengan
bertani, bekebun, dan mencari ikan ataupun berburu. Kehidupan yang masih lekat
dengan alam. Sedangkan, di perkotaan, berbagai macam pekerjaan pun ada, mulai
dari mengamen, supir, ojek sepeda, tukang becak, tukang bajaj, tukang parkir,
pegawai kantoran, sampai dengan selebriti. Oleh karena itu, masyarakat desa mengenal
bahwa bila hidup di kota itu akan mudah mendapat pekerjaan, karena di kota
banyak sekali beraneka ragam pekerjaan. Hingga, banyaklah masyarakat desa yang
hijrah ke kota atau kita kenal dengan istilah urbanisasi. Namun, pada
kenyataannya kehidupan di kota tidak semudah yang dibayangkan, karena hidup di
kota, terkenal dengan kehidupan yang keras. Apabila di kantor terkenal dengan
istilah sikut-menyikut, rela untuk menjatuhkan lawan denga cara yang tidak baik
atau main belakang dengan kata lain menyogok. Karena di kota banyaknya
perkerjaan yang ada maka sebanding dengan persaingan yang ada. Hidup di
perkotaan harus lebih kuat mental, dan lebih kreatif bila ingin tetap bertahan
hidup.
Mayarakat perkotaan terkenal pula
dengan gaya hidupnya yang mewah, sebenarnya gaya hidup mewah ini bukanlah
berasal dari kita masyarakat Indonesia, hanya saja kebudayaan asli kita sudah
mulai dikontaminasi oleh budaya barat. Karena, gaya hidup mewah ini maka
memancinglah sebagian kecil individu untuk melakukan tindak kejahatan berupa
pencurian, ataupun perampokan. Jadi terkenal lah bahwa di perkotaan itu tidak
aman, rawan kejahatan, dan kehidupannya yang keras. Walaupun sudah diketahui
bahwa dikehidupan kota itu lebih keras, tidak menghalangi semangat masyarakat
di pedasaan untuk melakukan urbanisasi. Karena keinginan mereka yang kuat untuk
sukses di kota. Hal ini, tidak salah sama sekali, jika kekuatan yang gigih
dalam menuntut ilmu tidak hilang, dan tidak cepat terlena dengan uang yang
sifatnya hanya sementara.
Kehidupan perkotaan dan pedesaan
adalah sebenarnya saling membutuhkan. Masyrakat kota yang sudah hampir dibilang
tidak ada lahan untuk bertani, dan berkebun, di pedesaan ladang-ladang masih
hijau udara masih asri dan sejuk, tanah-tanah pun masih subur. Oleh karena itu
perkotaan memperoleh beras, dan sayur mayur adalah dari pedesaan, begitu pula
pedesaan mendapatkan pembeli untuk hasil dari bertani dan berkebun adalah dari
masyarakat perkotaan. Perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan itu
ada, namun saling melengkapi dan membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar