Kamis, 07 November 2013

Kehidupan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan



Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Oleh Frisca Idviosa/ 1A112045/ 1KA24


Pedesaan terkenal dengan suasananya yang tenang, tentram, nyaman, religius, kekeluargaan, dan gotong royong. Sedangkan perkotaan dikenal dengan hiruk pikuknya kehidupan, kemacetan kota Jakarta, pergaulan yang sudah terkontaminasi budaya barat, dan masyarakatnya yang individualis. Masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dengan bertani, bekebun, dan mencari ikan ataupun berburu. Kehidupan yang masih lekat dengan alam. Sedangkan, di perkotaan, berbagai macam pekerjaan pun ada, mulai dari mengamen, supir, ojek sepeda, tukang becak, tukang bajaj, tukang parkir, pegawai kantoran, sampai dengan selebriti. Oleh karena itu, masyarakat desa mengenal bahwa bila hidup di kota itu akan mudah mendapat pekerjaan, karena di kota banyak sekali beraneka ragam pekerjaan. Hingga, banyaklah masyarakat desa yang hijrah ke kota atau kita kenal dengan istilah urbanisasi. Namun, pada kenyataannya kehidupan di kota tidak semudah yang dibayangkan, karena hidup di kota, terkenal dengan kehidupan yang keras. Apabila di kantor terkenal dengan istilah sikut-menyikut, rela untuk menjatuhkan lawan denga cara yang tidak baik atau main belakang dengan kata lain menyogok. Karena di kota banyaknya perkerjaan yang ada maka sebanding dengan persaingan yang ada. Hidup di perkotaan harus lebih kuat mental, dan lebih kreatif bila ingin tetap bertahan hidup.

Mayarakat perkotaan terkenal pula dengan gaya hidupnya yang mewah, sebenarnya gaya hidup mewah ini bukanlah berasal dari kita masyarakat Indonesia, hanya saja kebudayaan asli kita sudah mulai dikontaminasi oleh budaya barat. Karena, gaya hidup mewah ini maka memancinglah sebagian kecil individu untuk melakukan tindak kejahatan berupa pencurian, ataupun perampokan. Jadi terkenal lah bahwa di perkotaan itu tidak aman, rawan kejahatan, dan kehidupannya yang keras. Walaupun sudah diketahui bahwa dikehidupan kota itu lebih keras, tidak menghalangi semangat masyarakat di pedasaan untuk melakukan urbanisasi. Karena keinginan mereka yang kuat untuk sukses di kota. Hal ini, tidak salah sama sekali, jika kekuatan yang gigih dalam menuntut ilmu tidak hilang, dan tidak cepat terlena dengan uang yang sifatnya hanya sementara.

Kehidupan perkotaan dan pedesaan adalah sebenarnya saling membutuhkan. Masyrakat kota yang sudah hampir dibilang tidak ada lahan untuk bertani, dan berkebun, di pedesaan ladang-ladang masih hijau udara masih asri dan sejuk, tanah-tanah pun masih subur. Oleh karena itu perkotaan memperoleh beras, dan sayur mayur adalah dari pedesaan, begitu pula pedesaan mendapatkan pembeli untuk hasil dari bertani dan berkebun adalah dari masyarakat perkotaan. Perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan itu ada, namun saling melengkapi dan membutuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar