Minggu, 17 November 2013

Kemiskinan Bisa Kita Perangi

(Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan)
Oleh FriscaIdviosa/ 1A112045/ 1KA24

Kota Jakarta, ibu kota tercinta kita, terlihat megah karena tingginya gedung-gedung dan arsitektur bangunan yang bagus pula, trafik lalulintas yang ramai, banyak terdapat berbagai merek kendaraan bermotor yang umumnya menunjukkan gengsi para pemiliknya, kehidupan masyarakatnya pun sudah modern. Oleh karena itu, masyarakatnya mengikuti perkembangan teknologi yang sedang berkembang. Terlihatlah kota Metropolitan kita adalah kota yang maju. Namun,  dibalik tatanan kota Jakarta yang terlihat modern dan rapi di beberapatempat, terdapat juga kesemrawutan dan kemacetan lalulintas dan terdapat pula pemukiman kumuh dibalik tingginya gedung-gedung perkatoran atau mall-mall besar.

Kemiskinan  di Indonesia masih banyak. Penduduk di Jakarta yang tidak bias membaca dan menulis pun masih ada padahal usianya sudah bias dikatakan dewasa. Anak-anak yang harusnya bermain dan belajar di sekolah, mereka sering kita temui di jalanan, biasanya mereka mengamen,  atau menjadi peminta-minta. Kita tahu mereka melakukan hal itu,  karena uang. Mereka membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kemiskinan masih bias kita rasakan ada, tidak bias dihilangkan namun bias kita kurangi keberadaannya. Awalnya kemiskinan ada, karena pendidikan yang mereka miliki rendah, padahal untuk bertahan hidup dan mencapai kesejahteraan salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan diberbagai bidang akan terus berkembang, begitu pula dengan teknologi. Kehidupan sehari-hari yang kita jalani tak lepas dari teknologi. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan yang kita miliki mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sehar-hari.


Uang untuk pendidikan sekarang ini begitu mahal,dan bagi masyarakat miskin akhirnya pendidikan menjadi urutan kesekian untuk dipenuhi dan yang pertama adalah uang yang mereka dapatkan dipakai tentu saja untuk keperluan sehari-hari mereka bertahan hidup yaitu kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Kemiskinan bias dikurangi, bias kita lihat sekarang ini sudah ada Kartu Jakarta Pintar. Kebijakan adanya KJP yang diterbitkan oleh Gubernur Jakarta ,Bapak Jokowi ini membantu anak-anak sekolah yang kurang mampu untuk bias sekolah. Dan banyak organisasi-organisasi mahasiswa yang rela membantu anak-anak jalanan untuk tetap mendapatkan ilmu, dengan diadakannya sekolah di hari sabtu dan minggu. Dengan adanya bantuan seperti ini, ilmu yang ditransfer oleh para pengajar relawan dapat membantu mereka untuk membaca, menulis, bersahabat dengan alam, dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan sumber daya alam yang ada, sehingga dapat membantu mereka nantinya untuk berhasil dalam kehidupan mereka, dimana dengan diberikannya motivasi oleh para pengajar nantinya mereka dapat mempunyai mimpi.  Mimpi menjadi dokter, Insinyur, Presiden, dan lain-lain, karena mimpi adalah merupakan hal penting untuk dicapai menggapai kesuksesan.Bagaimana pun mereka adalah anak-anak Indonesia, calon penerus bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar