Kamis, 14 November 2013

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Oleh Frisca Idviosa/ 1A112045/ 1KA24

Kehidupan bermasyarakat sebagai makhluk sosial adalah warna dari kehidupan. Berbagai macam individu mempunyai cara berfikir dan cara pandang yang berbeda-beda. Namun, dengan adanya kehidupan bermasyarakat yang didasarkan dengan berbagai peraturan yang harus dipatuhi maka kehidupan bermasyarakat dapat berjalan serasi dan selaras untuk mencapai kepentingan bersama.

Manusia sebagai individu mempunyai cara berfikir masing-masing. Oleh sebab itu, dalam kehidupan bermasyarakat akan adanya pihak pro dan kontra. Contoh saja ketika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan dinaikan, ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju. Alasan yang setuju adalah karena dengan adanya kenaikan BBM maka para pengguna kendaraan pribadi akan berkurang sehingga mengurangi kemacetan, dan yang tidak setuju karena biaya hidup semakin tinggi dan akan lebih susah dipenuhi. Begitulah kehidupan, namun untuk memecahkan permasalahan ini akan dilakukannya musyawarah atau kesepakatan bersama dimana jika sesuatu hal akan diputuskan maka hal ini tidak memberatkan sebelah pihak. Jadi dengan adanya kenaikan bbmini, ada bbm bersubsidi dan tidak, harga angkutan umum menjadi naik, akan tetapi harga tiket kereta menjadi turun. Semua hal ini, sebelum diputuskan sudah dipertimbangkan dengan baik sehingga terjadilah integrasi masyarakat dan tidak ada yang merasa diuntungkan maupun diberatkan. Dimana, cara berfikir yang berbeda ini dapat disatukan dengan adanya kesepakatan bersama.

Pertentangan sosial ini juga dengan mirisnya teraplikasikan dikalangan pelajar yaitu generasi muda penerus bangsa.  Contohnya adalah tawuran antar pelajar, tawuran merupakan tindakan yang merugikan semua pihak. Tidak jarang ketika terjadi tawuran akan adanya korban yang luka-luka atau sampai meninggal dunia. Sungguh fenomena yang menyedihkan. Tawuran ini seringkali terjadi tidak jarang karena hal-hal sepele, misalkan karena saling ejek, salah paham, atau pernah ada dendam pribadi yang akhirnya membawa-bawa nama instansi sehingga terjadilah tawuran. Namun, pertentangan ini dapat saja dihentikan dengan cara dialog untuk memcahkan kesalahpahaman yang ada, dan ditanamkan pula keyakinan dan kepercayaan bahwa kehidupan persahabatan itu lebih indah daripada permusuhan.


Pertentangan itu pasti ada, namun pemecahan masalahpun akan selalu ada. Pertentangan akan menciptakan integrasi. Cara berfikir individu yang berbeda akan terintegrasi ketika tujuan yang ingin dicapai adalah sama yaitu mencapai kesejateraan kehidupan dalam bermasyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar